28 Oktober 2007

Pendidikan Ibnu Khaldun

Pendidikan Ibnu Khaldun

Oleh : Riwayat

Pendidikan awal Ibnu Khaldun adalah pelajaran al-Quran dan hadis yang dibenarkan oleh oleh aliran Maliki, yang juga dianut oleh Ibnu Khaldun, pelajaran lain yang ditekuninya adalah ilmu hukum dan mistisisme. Setelah itu pengetahuan lain yaitu tentang hukum agama, sejarah, dan politik.[1] Disamping itu, Ibnu Khaldun juga belajar sastra dan nahwu sharaf dengan sarjana terkenal pada waktu itu. [2]

Ayahnya adalah guru pertama bagi Ibnu Khaldun, Ibnu Khaldun mempelajari bahasa kepada beberapa orang guru, di antara guru-guru Yang penting bagi Ibnu Khaldun adalah Abu Abdillah Muhammad Ibn al-arabi al-Hasayiri, Abu al-Abbas Ahmad Ibn al-Qusar, Abu Abdillah Muhammad Ibn Bahr. Ibnu Khaldun belajar fiqh kepada beberapa orang guru, yaitu Abu Abdillah Muhammad al-Jiyani dan Abu al-Qasim Muhammad al-Qasir. Ibnu Khaldun belajar ilmu rasional atau filsafat, teologi, logika, ilmu-ilmu tentang alam, matematika dan astronomi kepada Abu Abdillah Muhammad Ibn Ibrahim al-Abili.[3]

Ibnu Khaldun belajar hadis, bahasa Arab, fiqh kepada Syaikh al-Din Abu abdullah Muhammad alWadisyasyi. Belajar kitab al-Muwattha’ kepada Abdullah Muhammad Ibn Abd al-Salam. Dari beberapa guru Ibnu Khaldun ada dua guru Yng menjadi idola dan paling berkesan bagi Ibnu Khaldun, Ibnu mengagumi kedua gurunya tersebut yaitu Syaikh Muhammad Ibn Ibrahim al-Abili dan syaikh abd. Al-Muhaimin Ibn al-Hadrami (bidang ilmu agama). Dari kedua guru tersebut Ibnu Khaldun juga mempelajari al-Kutub al-sittah, dan al-Muwattha.[4]

Pada masa kecilnya Ibnu Khaldun rajin ke masjid untuk belajar mengaji al-quran dan ilmu tajwid, masjid ketika itu menjadi tempat efektif untuk belajar.orang-orang Tunisia masih ingat masjid tempat Ibnu Khaldun belajar mengaji yaitu di masjid Quba. Selain itu Ibnu Khaldun juga belajar ilmu-ilmu lain dari para syaikhnya. Di antarabukubuku yang pernah dipelajari oleh Ibnu Khaldun adalah al-Lamiyah fi Qira’at dan ar-Ra’yah fi Rasmi I-Mushaf karangan Asy-Syatibi. At-Tashil fi Ilmi I-Nahwi karangan Abul faraj al-Asfahani, al-Mu’allaqat, kitabul Hammasah lil A’lam, ontologi puisi Abu Tamam dan al-Mutannabi, sebagian besar kitab-kitab hadis terutama sahih Muslim dan Muwatta’ karya Imam Malik, at-Taqadi li Ahaditsil-Muwattha’ karanagn Ibn Abdil barr,’Ullumul Hadis karangan Ibn as-salah, Kitabu al-tahzib karangan alBurada’ie, juga Mukhtasarul-Muwadawwanah karangan Suhunun, berisi8skan fioqh Mazhab Maliki, Mukhtasaruyl-Bnill-Hajib tentang fiqh dan usul serta as-Sairu karangan Ibn Ishak.[5]

Keahlian Ibnu Khaldun Bidang Ilmiah

Ibnu Khaldun sebagai pemikir yang luas ilmunya, sehingga tidak atau sulit untuk mengklasifikasikan pengetahuannya secara khusus. Hal itu terjadi karena Ibnu Khaldun mempunyaiberbagai keahlian di bidang ilmiah, Ibnu Khaldun juga dianggap sebagai perintis dalam penemuan ilmiah. Ali Abdul Wahid Wafi sebagai dikutip oleh Kasmuri Selamat menulis beberapa keahlian Ibnu Khaldun:

1. pembinaan pertama dalam ilmu sosiologi.

2. pemuka dan pembaharu dalam ilmu sejarah dan historiologi.

3. pemuka dan pembaharu dalam autobiografi.

4. pemuka danpembaharu dalam bidang sastra dan karang mengarang.

5. pemuka dan pembaharu dalam bidang pendidikan dan pengajaran serta dalam bidang ilmu jiwa.

6. ahli dalam ilmu fiqh Maliki.

7. ahli dalam berbagai ilmu pengetahuanlainnya.[6]

Keahlian di atas, membuktikan bahwa Ibnu Khaldun adalah seorang pembelajar sejati. Ibnu Khaldun tidak puas dengan ilmu yang di miliki, sehingga timbul dalam dirinya untuk terus menempa diri dengan bermacam-macam dan berbagai disiplin ilmu. Fakta ini memperkuat bahwa ilmuan Islam masa lalu hampir sebagaian besar memiliki berbagai keahlian disiplin ilmu.



[1] Akhbar S. Ahmed., Op. cit., h.111

[2] Ramayulis dan Samsul Nizar, op.cit., h.19

[3] Kasmuri Selama., op.cit., h.124

[4] Ramayulis dan Samsul Nizar., Op.cit., h. 20

[5] Kasb\muri Selamat., Op.cit., h. 128

[6] Ibid., h.138

Komentar :

ada 0 komentar ke “Pendidikan Ibnu Khaldun”

Reader Community

 
This Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by Angga Leo Putra