Mati Sebelum Mati
Oleh ; Riwayat
Apakah mungkin kita matisebelum mati? Itu hanya omong kosong, ungkapan orang yang kurang waras. Mungkin kita
Mungkin kitasering melihat, mendengar secara langsung orang-orang yang berpikiran seperti itu, apakah dengan secara terang-terangan, dengan ucapan dan idiologi. idiologi tersebut sering kitadengan atheisme, suatu idiologi yang anti Tuhan, anti agama, anti terhadapa kepercayaan terhadap hari akhir, hari pembalasan amal baik dan buruk. Terkadang kita juag terjebak kepada sikap dan perkataan yang secara tidak langsung mencerminkan dan memposisikan diri kita sebagai seorang yang atheis, tidak yakin akan kebesaran dan kuasa Tuhan, umpama ketika ada orang yang mati tertabrak mobil, buru-buru kita mengatakan bahwa ia mati ketabrak mobil. Memang secara pandangan mata ia mati tertabrak mobil, tetapi pernahkan kita berfikir bahwa semua kematian adalah hak Allah untuk mengambilnya, bahkan janji Allah setiap yang hidup akan merasakan mati? Kalau demikian apakah dapat dijamin setiap yang tertabrak mobil akan mati? Lalu bagaimana dengan orang tertabrka mobil sampai tangannya remuk, kakinya patah, tetapi ia masih hidup? Masihkan kita beranggapan bahwa si fulan mati karena tertabrak mobil? Atau kita kembali merivisi komentar kita? Dengan mengatakan si fulan mati karena sudah ajalnya, tertabrak mobil hanyalah perantara untuk kematiannya, namun yang pasti yang mengambil nyawanya bukan mobil itu, begitu juga dengan kematian-kematian tragis lainnya, semua yang menentukan adalah Allah dan yang mengambil nyawa adalah malaikat maut utusan Allah, meski penyebab kematiannya secara mata manusia berbeda, tetapi sebenarnya yang mengambil nyawa dan kehidupan manusia adalah Allah melalui malaikat maut.
Komentar :
Posting Komentar