28 Oktober 2007

IBNU KHALDUN

IBNU KHALDUN

Oleh : Riwayat

Ibnu Khaldun lahir di Tunisia pada 1 Ramadhan 732 Hijriyah atau 27 Mei, 1332 Masehi.[1] Dalam bukunya: al-Ta’rif bi Ibn Khaldun wa Rihlatuh Gharban wa Syarqan Ibnu sebagaimana di kutip oleh Kasmuri Selamat menerangkan bahwa nama lengkapnya adalah Abd al-Rahman Ibn Mumammad Ibn Muhammad Ibn al-Hasan Ibn Jabir Ibn Muhammad Ibn Ibrahim Ibn Abd al-Rahman Ibn Khaldun. Garis keturunannya berasal dari Wail bin Hajar yaitu seorang sahabat Nabi yang terkenal[2]

Omar farrukh sebagaimana dikutip oleh Kasmuri Selamat menyatakan keturunan Ibnu Khaldun datang ke Andalusia bersama-sama dengan pasukan kaum muslimin kira-kira abad kedelapan. Hijriyah [3] Sedangkan menurut Suwito dan Fauzan nenek moyang Ibnu Khaldun berasal dari kabilah Wail yang termasuk kabilah Arab Yaman., yang diduga pindah ke Andalusia pada abad ketiga Hijriyah.

Ibnu Khaldun berasal dari keluarga pecinta ilmu pengetahuan, politik dan negarawan terhormat. Tradisi ilmiah keluarga Ibnu Khaldun mempunyai pengaruh kepada Ibnu Khadun, seperti kecintaan Ibnu Khaldun terhadap ilmu pengetahuan, rajin belajar, serta keterlibatannya dalam kancah perpolitikan. Hal ini merupakan pengaruh dari tradisi keluarganya yang sangat mencintai ilmu pengetahuan, suka belajar dan terjun ke dunai perpolitikan pada saat itu. Tradisi inilah yang mempengaruhi proses kematangan dan perkembangan intelektual Ibnu Khaldun.[4]

Ayah Ibnu Khaldun bernama Abu Abdullah Muhammad. Abu Abdulah Muhamad adalah seorang pribadi yang suka bergelut dalam dunia perpolitikan, sehingga tidak heran jika ayah Ibnu Khaldun mempunyai jabatan penting di pemeritahan. Setelah lama malang melintang dalam dunia perpolitikan ayah Ibnu Khaldun mengundurkan diri dan mengabdikan diri kepada dunia ilmu pengetahuan dan kesufian, ahli bahasa dan satra Arab[5]

Kutipan di atas memberi kesan bahwa Ibnu Khaldun menuri sikap ayahnya yang mencintai ilmu dan kegiatan politik praktis, hal ini diperkuat oleh kegiatan Ibnu Khaldun yang berkecimpung dalam dunia ilmu pengetahuan dan politik praktis. Sebagaimana diketahui bahwa anak akan cenderung meniru apa yang ia lihat terutama ketika masih kecil. Ibnu Khaldun meniru ayahnya. Lebih lanjut dapat dipahami bahwa keadaan keluarga, kegiatan keluarga, terutama ayah dan ibu memberi pengaruh terhadap perkembangan intelektual dan kepribadian anaknya. Meskipun bukan sekedar keturunan, namun yang pasti kepribadian dan kesukaan orang tua akan memberi pengaruh yang kuat terhadap perkembangan anaknya. Hal ini tergambar jelas dari kehidupan Ibnu Khaldun yang secara fakta sejarah berkepribadian dan mempunyai kebiasaan yang sama seperti ayahnya. Terutama dalam bidang ilmu pengetahuan, suka belajar dan terjun ke politik parktis.

Ayah Ibnu Khaldun meninggal karena terkena penyakit pes yang mewabah pada tahun 1348-1349 M, pada waktu itu Ibnu Khladun baru berumur tujuh belas tahun.[6] Ramayulis dan Samsul Nizar menulis dalam bukunya Ensiklopedi Tokoh Pendidikan Islam bahwa ayah Ibnu Khaldun meninggal pada tahun 794 H/1384 M. [7] akibat wabah pes yang melanda Tunisia dan sebagain besar kota Masyriq dan Magrib menyebabkan Ibnu Khaldun tidak dapat melanjutkan pendidikannya Tunisia, akibat lainnya adalah pindahnya sebagian besar ulma dan sastrawan yang selamat dari wabah pes dariTunisia ke Magrib al-Aqsa.[8]

Masa muda Ibnu Khaldun memperoleh pekerjaan di istana Abu Inan Fez, Ibnu Khaldun sampai di Fez pada tahun 755 Hijriyah.[9] Atau tahun 1354 Masehi. Tetapi nasib sial mengantarkannya kedalam penjara selama lebih dari 24 bulan.[10] Kemudian pada tahun 1362 Masehi Ibnu Khaldun pergi ke Granada.[11] Setelah ibnu khaldun mendapatkan kerja di Granada, Ibnu Khaldun memoyong semua keluarganya ke Granada. Tetapi Ibnu Khaldun tidak lama tinggal di Granada. Ibnu Khaldun kembali ke Afrika dan di sana Ibnu Khaldun di angkat menjadi perdana menteri. Di Afrika pun tidak lama karena terjadi pergolakan politik pada tahun 1362-1375 menyebabkannya klelaur dari Afrikan dan pergi ke Maroko dan Spanyol. Pada tahun 1382 Ibnu Khaldun menunaikan ibadah haji, setelah selesai haji Ibnu Khaldun pergi ke Iskandariah, kemudian di lanjutkan ke Mesir. Di Mesir Ibnu Khaldun diangkat menjadi Ketua Mahkamah Agung pada masa pemerintahan Dinasti mamluk. Pada tahun 1406 Masehi Ibnu Khldun meninggal dunia dalam usia 74 tahun.[12]



[1] Muhammad Abdullah Enan, Ibnu Khaldun: His Life And Work,(New Delhi: Nusrat Ali Nasri, 1979), h..2

[2] Kasmuri Selamat,Timbangan Emas Buat Menimbang Gunung, Pandangan Ibnu Khaldun Terhadap Filsafat Ketuhanan al-Farabi dan Ibnu sina, (Jakarta: Kalam Mulia,2007), h.121. nama lengkap di atas adalah pengakuanIbnuKhladun dalam bukunya. Nama lengkap tersebut juga dapat dilihat pada buku Muhammad Abdullah Enan, op.cit., h.3. Suwitao dan Fauzan (editor) dalam bukunya, Sejarah Pemikiran Para Tokoh Pendidikan, bahwa nama lengkap Ibnu Khaldun adalah Abu Zaid Abdurrahman Inu Muhammad Ibnu Muhammad Ibnu Khaldun Waliyuddin al Tunisi al hadrami al Asbili al Maliki. Lebih lanjut lihat Suwito dan Fauzan,Sejarah Pemikiran Para Tokoh Pendidikan,(Bandung: Angkasa Bandung,2003), h.254. perbedaan nam lengkap juga dapat ditemukan dalam buku Ramayulis dan Samasul Nizar, di buku itu tertulis nama lengkap Ibnu Khaldun adalah Abdullah abd al-Rahman Abu Zayd Ibn Muhammad Ibnu Khaldun. Lebih lanjut lihat Ramayulis dan Samsul Nizar, Ensiklopedi Tokoh Pendidikan Islam,(Ciputat: Quantum Teaching), h. 17. daribeberapa kutipan di buku tersebut nama lengkap yang tepat menurut penulis adalah yang terdapat dalam buku Ibnu Khladun sendiri dan jugadalam buku Muihammad Abdullah Enan. Tetapi yang pasti semua sepakat bahwa Ibnu Khaldun adalah keturunan Arab Yaman.

[3] Kasburi Selamat, Op.cit., h.121. pada abad kedelapan/ abad 14 masehi adalah penghujung zaman pertengahan dan permulaan zaman renaesans. Pada abad ini terjadi perubahan-perubahan histories besar baik dibidang politik maupun maupun pemikiran. Bagi Eropa, periode ini merupakan periode tumbuhnya benib renaesans. Di sisi lain, Islam pada periode ini merupakan periode kemunduran dan kelemahan. Lebih lanjut Kaburi Selamat, Ibid., h. 124

[4] Ramayulis dan Samsul Nizar, Op. Cit.,h. 17. Ibnu Khaldun terlahir dari keluarga kaya Hadramaut yang hijrah ke Spanyol setelah ambil bagian dalam peristiwa-peristiwa yang mendai pendirian imperium-imperium awal Islam. Di negara ini leluhurnya menduduki jabatan-jabatan penting, terutama diSevilla, selama pemerintahan Umayah. Lebih lanjut lihat Gaston Bouthoul, Ibn Khaldoun Sa Philosophie Sociale,, terj. Yudian W. Asmin,(Yogyakarta:Titian Ilahi Press), h. 15

[5] Ramayulis dan Samsul Nizar, Op.cit., ,h. 17

[6] Kasburi Selamat,Op[. cit., h.123

[7] Ramayulis dan Samsul Nizar, Op.cit., h. 17. tahun kematianayah Ibnu Khaldun ada perbedaan yang sangat mencolok.setelah penulis telusuri ternyata ada buku lain yang mencantumkan tahun kematian ayah Ibnu Khaldun yaitu tahun 749 Hijriyah/ 1349 Masehi. Dan pada waktu Ibnu Khaldun berumur tujuh belas tahun. Jadi kalau memang benar ayah Ibnu Khaldun meninggal pada tahun 794 Hijriyah tentunya Ibnu Khaldun pada waktu itu seharusnya berumur 62 tahun.hal ini merujuk kepada kelahiran Ibnu Khladun yaitu pada tahun 732 Hijriyah. Maka penulis berkesimpulan bahwa pendapat yang benar adalah pendapat yang menyatakan bahwa kematian ayah Ibnu Khaldun meninggal karena wabah pes adalah pada tahun 749 Hijriyah dan pada waktu itu Ibnu Khaldun berumur tujuh belas tahun. Lihat juga Muhammad Abdullah Enan, Op.cit., h. 7 .

[8] Ibid., h. 19

[9] Ibid., h. 17

[10] Akbar s. Ahmed, Citra Muslim; Tinjauan Sejarah dan Sosiologi, Terj. Nunding Ram dan Ramli Yakub,(Surabaya: Erlangga,1992), h.112

[11] Ibid., h. 112

[12] Ramayulis dan Samsul Nizar, Op.cit., h. 18

Komentar :

ada 0 komentar ke “IBNU KHALDUN”

Reader Community

 
This Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by Angga Leo Putra