30 Oktober 2007

Kejelekan Dunia

Kejelekan Dunia

Oleh : Riwayat

(Mhs. Pascasarjana IAIN Imam Bonjol Padang)

Wamaa hadihil hayatud dunyaa illa lahwu wala’ibu wainnad daa ral akhirata lahiyal hayawaanu lau kaa nuu ya’lamuuna.

Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan kelengahan dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akherat, dialah kehidupan sempurna, kalau mereka mengetahui.(Al-Ankabut: 64).

Sayyid Quthub mengatakan bahwa kehidupan dunia dengan segala rejeki dan kenikmatannya adalah kelengahan dan permaian jika dibandingkan dengan kehidupan negeri akherat.

Prof Dr. Qurais Shihab, menyakan bahwa ayat ini menyatakan bahwa kehidupan dunia ini adalah rendah dan kelengahan. Kegiatan yang menyenangkan, hati tetapi tidak/kurang penting sehingga melengahkan pelakunya dari hal-hal yang penting.

Permainan maksudnya adalah ativitas yang sia-sia tanpa tujuan.

Thahir Ibnu Asyur, menyatakan bahwa kata hadzihi dalam ayat tersebut mengandung isyarat kerendahan nilainya.

Thabathabai menjelaskan bahwa kata laib adalah satu kegiatan atau aneka kegiatan yang teratur tetapi bersifat khayali (tidak ada wujudnya dalam kenyataan) dan untuk tujuan khayali seperti halnya permaian anak-anak.

Kehidupan dunia dikatakan laib karena ia akan lenyap, segera hilang seprti halnya anak-anak, berkumpul bermain dan bergembira sesaat, kemudian berpisah.Yang mereka persaingkan/perebutkan adalah bersifat wahan (sangkaan tidak berdasar/tanpa wujud nyata). Seperti harta benda, pasangan, anak-anak, kedudukan, kepemimpinan.

Qurais Shihab, menyatakan bahwa ayat di atas bukan berbicara tentang kehidupan bagi semua manusia, tetapi ia menggambarkan bagaimana kehidupan dunia dalam pandangan,sikap dan perilaku orang-orang kafir. Orang kafirmenganggap kehidupan dunia adalah satu-satunya kehidupan.

Nabi bersabda, Dunia ini terkutuk dan terkutuklah segala isinya, kecuali yang ditujukan kepada Allah.

Nabi bersabda, Cinta dunia adalah induk segala dosa.

Ali bin abi Thalib berkata. Perumpamaan dunia adalah seperti ular yang lunak ketika disentuh, sedangkan racunya mematikan (Ihya Ulumuddin).

Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia Ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; Kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning Kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia Ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.(Al-Hadid: 20)

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak[186] dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (Imran:14)

Nabi bersabda“ barang siapa keinginannya adalah dunia, maka allah menceraiberaikan pikiran dan harta bendanya serta sebagian besar kemiskinannya ada didepan matanya. Dan dunia tidak datang kepadanya kecuali yang ditetapkan baginya. Siap yang keinginannya adalah akherat, maka allah menyatukan pikiran dan memelihara harta bendanya serta menjadikan kekayaannya di dalam hatinya serta dunia pun datang kepadanya. (ihya Ulumuddin)

Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.(Syura:20)

Perumpamaan orang meninggalkan dunia untuk akherat seperti orang yang dihalangi anjing untuk memasuki pintu raja, lalu ia melemparkan sepotong roti kepada anjing, sehingga melalaikan anjing itu.ia pun masuk pintu dan mendapat keududukan di sisi raja. Setan adalah anjing di pintu raja. Dunia ibarat sepotong roti.

Addunya sijnul mukmin wajannatul kafir (HR. Muslim)

Unduruu ila man asfala minkum wa laa tan dzuruu man huwa fauqokum (HR. Muslim)

Tiga yang mengikuti kepergian mayit, yaitu keluarga, harta dan amalnya. Dua di antaranya kembali dan yang tetap menyertainya hanya satu. Harta dan amal kembali dan yang tetap menyertai adalah amalnya.(HR. Muslim)

Maddunya fil akhirati illa misla maa yajalu aha dukum ash ba ahu filyammi falyandur bima yarjiu.

Tiadalah perumpamaan dunia dengan akhirat itu melainkan laksana seseorang di antara kamu yang memasukkan jarijarinya ke dalam lautan, maka coba perhatikan apa yang dapat ia peroleh? (HR. Muslim).

Komentar :

ada 0 komentar ke “Kejelekan Dunia”

Reader Community

 
This Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by Angga Leo Putra