13 November 2007

Setelah Kekuasaan Islam Tumbang Di Italia

Oleh :Riwayat

Setelah kekuasaan Islam tumbang Italia ditaklukkan oleh raja Kristen. Kemudian di dekat kota Salerno didirikan sekolah kedokteran oleh Costantin African. Sekolah kedokteran ini menjadi yang pertama di daratan Eropa kala itu, di sekolah tersebut dikembangkan kedokteran Islam, termasuk penerjemahan karya-karya intelektual Islam. Alirman Hamzah mengatakan bahwa penduduk asli Sisilia yang beragama Kristen tertarik terhadap kemajuan dan perkembangan budaya Islam. maka tidak heran jika Raja Normandia, Roger I iri dan akhirnya menyerang Bani Aglab yang sudah lemah untuk segera menguasai peradaban Islam tersebut. Dan menggantinya dengan peradaban Kristen. Meskipun demikian Roger I tidak membenci ilmuwan Islam, bahkan ia banyak mengangkat dokter-dokter, dosen, dan para ilmuwan Islam lainnya untuk menjalankan pemerintahannya.

Philip K. Hitti menyatakan bahwa putra Roger I, yaitu Roger II menyukai pakaian Islam sehingga ia memakai pakaian kebesaran kerajaannya dengan corak Islam., tidak itu saja gerejanya juga dihiasi dengan khat/tulisan Arab. Demam terhadap peradaban Islam juga melanda kalangan perempuan kristen Sisilia, mereka dengan bangga memakai busana muslimah. Hal ini menunjukkan bahwa budaya Islam membekas dalam diri mereka meskipun mereka tidak beragama Islam.

Ketertarikan kepada budaya dan peradaban Islam tidak hanya di bekas daerah yang diduduki Islam, tetapi di Negara Eropa lainnya, seperti Inggris, Jerman, Italia, dan Perancis.

Dapat dipahami bahwa Sisilia adalah gerbang pembuka transformasi ilmu pengetahuan dan peradaban Islam ke dunia Barat. Pintu transformasi ini makin terbuka ketika Raja Frederick II mendirikan Universitas Nepals pada tahun 1224 M. Di anatar mahasiswanya yang terkenal adalah Thomas Aquinas. Meskipun Raja Frederick Kristen, tetapi sangat peduli terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan pengembangan peradaban Islam.

Transformasi intelektual Islam melalui perang salib. Dalam interaksi bersifat sosiologis dua peradaban yang berbeda bertemu. Orang Barat (tentara salib) pada waktu itu masih diselimuti kegelapan. Mereka baru bisa melek karena membaca buku-buku karya-karya Yunani kuno milik orang Islam. Tentara salib sebelum berangkat ke daerah Islam, mengira bahwa orang Islam itu bodoh dan toidak berperadaban, tetapi setelah mereka samapai di daratan dunia Islam mereka terperangah dan kagum atas kemajuan peradaban orang-orang Islam. Setelah beberapa aba lamanya mereka berinteraksi dengan masyarakat Islam akahirnay mereka dapat menyesuaikan diri.

Tentara salib dan atau generasi-generasi tentara salib mulai meniru kebudayaan Islam, peniruan ini tidak hanya satu aspek, tetapi hampir seluruh aspek kehidupan, seperti cara makan, minum, berpakaian, alat-alat rumah tangga, alat-alat perang, alat musik, obat-obatan, ilmu pengetahuan, irigasi perekonomian, sistem pertanaman, sistem pemerintahan. Ada pula mereka yang menikah dengan perempuan muslim, bahasa sehari-hari mereka adalah bahasa Arab, dan yang lebih hebatnya lagi mereka akhirnya banyak yang masuk Islam.

Omar Amin Hoesen mengatakan ketika tentara salib kembali ke Eropa, mereka membawa berbagai hasil peradaban Islam, seperti sabun, kompas, buku-buku pengetahuan, alat-alat kedokteran dan lain sebagainnya. Bahakan ketika tentara salib terusir dari dunia Islam mereka membawa lari berbagai hasil budaya dan hasil intelektual Islam ke dunia Barat/ Eropa. Tentara salib yang terusir adalah mereka yang masih beragama kristensedangakn bagi mereka yang sudah menikah dan memeluk Islam tetap menetap didunia Islam, dan mereka juga tidak lagi memusuhi orang Islam. Dari sisnilah terlihat jelas bahwa perang salib merupakan saran transformasi kebudayaan Islam ke dunia Barat/ Eropa.

Pendidikan merupakan sarana transformasi kebudayan Islam ke eropa. Hal ini dapat dicermati dengan berdirinya Universitas-Universitas Islam di Sevilla, Valensia, Granada, Cardova di Andalusia. Adanya universitas-universitas Islam tersebut menjadikan orang-orang Eropa datang ke Andalusia untuk menuntut ilmu. Bahkansejak abad kesepuluh banyak mahasiswa dari berbagai daratan Eropa menimba ilmu di universitas-universitas Andalusia. Kemudian setelah mereka tamat mereka kembalike negara mereka dan mendirikan universitas sendiri.

Proses transformasi kebudayaan dan ilmu pengetahuan Islam ke dunai barat tidak terlepas dari aktivitas perekonomian, antara Andalusia-Sisilia-Syiria, di samping itu para pengiat ekonomi muslim juga melakukan perdagangan dengan orang-orang kristen, negeri-negeri kristen di dunia barat maupun timur. Dalam interaksi perekonomian terjadi semacam akulturasi, pertukaran pengalaman dan pembelajaran. Para pedagang dari dunia kristen merasa heran dan takjub melihat peradaban orang-orang muslim, sehingga banyak di antara mereka yang meniru, bahkan masuk Islam.

Proses transformasi peradaban dan ilmu pengetahuan Islam melalui penerjemahan karya-karya ilmuwan muslim ke dalam bahasa Latin. Penerjemahan besar-besaran terjadi setelah penguasa muslim hengkang dari daratan Andalusia, penerjemahan tersebut dilakukan oleh ilmuwan muslim (mozarabes, penduduk Asli) yang telah dipaksa masuk kristen dan di perintah untuk menerjemahkan karya-karya ilmuwan muslim ke dalam bahasa latin.

Di antara para penerjemah yang terkenal adalah Ibnu Daud orang Yahudi yang menjalin buku astronomi dan astrologi ke dalam bahasa Latin. Gerard dari Cremona, menerjemahkan buku-buku filsafat, matematika, dan kedokteran, bahakn pada suatu saatiadiberitugas untuk menerjemahkan bukusebanyak seratus eksemplar. Hal serupa juga terjadi di Toledo, perguruna tinggi di Tolede juga memerintahkan untuk menerjemahkan buku-buku karya-karya ilmuwan muslim ke dalam bahasa Latin. Ditambah banyaknya penerjemah dari Bagdad yang pindah ke Toledo, kebanyakan yang pindah dari bagdad adalah orang Yahudi yang pandai bahasa Arab, Latin, Spanyol dan Yahudi. Dengan demikian transforamsi ilmu pengetahuan dari dunia Islam kie dunia barat tidak lepas dari peran para penerjemah yang di sewa pemerintah, universitas, dan juga peran penerjemah pribadi. (Dari berbagai Sumber.)

Komentar :

ada 0 komentar ke “Setelah Kekuasaan Islam Tumbang Di Italia”

Reader Community

 
This Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by Angga Leo Putra